Terimakasih Bli Sudung ~ Traveling ke Bali
21 May 2014
Saya akan bercerita tentang traveling ke Bali, kenapa saya katakan travel, bukan Backpack yang sebelumnya sering saya sebut-sebutkan dibeberapa tulisan saya.
Begini sob, kalau backpackers biasanya mereka melakukan trip nekad, tidak menggunakan jasa traveling, naik transportasi umum. Selain itu, ciri-ciri backpack biasanya memakai tas gede, dengan berbagai peralatan yang menunjang perjalanannya yang dimasukan kedalam tas gede mereka, dari mulai pakaian, obat2an, makanan secukupnya, dan yang paling penting adalah kamera, untuk dokumentasi, hehe. Backpackers lebih mengandalkan bagaimana mereka bertahan dengan modal seminim mungkin. Makanya seorang backpack rela naik turun transportasi umum, tidur diterminal atau emperan toko, jikapun di penginapan, lebih memilih penginapan kelas ekonomi, ataupun motel murah, makan di warung nasi murah, dengan menu yang sederhana.
Berbeda dengan Travelers biasanya mereka menggunakan jasa traveling, segala sesuatu kebutuhan mereka sudah dijamin oleh jasa traveling yang mereka pakai, mulai dari transportasi, penginapan ~biasanya hotel, hingga makan pun sudah disediakan. Mereka lebih mengedepankan kenyamanan dalam trip nya daripada pengalaman perjalanan seperti yang dilakukan seorang backpack.
Perjalanan saya ini, adalah traveling, bukan bacpkpack, karena saya menggunakan jasa tour and traveling Cendana Wisata, dari Bandung. Sehingga transportasi, konsumsi dan penginapan semuanya sudah disiapkan oleh Jasa Traveling.
Terus, siapa Bli Sudung yang disebutkan dijudul tulisan saya ini?
Nah, Bli Sudung adalah guide yang dibawa Cendana Wisata. Bli Sudunglah yang pertamakali mengenalkan Bali dengan segala isinya kepada saya, sehingga saya jatuh cinta dengan Bali. Bli Sudunglah yang menerangkan sedikit banyaknya kebudayaan Bali dan tempat-tempat wisata di Bali.
Ada beberapa hal yang Bli Sudung jelaskan tentang Bali, berkenaan dengan kebudayaan, adat istiadat dan tempat-tempat wisata di Bali. Diantaranya, bahwa bali itu sangat kental dengan kebudayaan, adat istiadat dan agamanya.
Disebutkan, di bali, hukum adat lebih kuat dibandingkan dengan hukum negara. Mereka, masyarakat bali, sangat patuh dengan aturan adat setempat, semisal hal poligami, Para suami di Bali dilarang poligami, jika ada yang melakukan poligami maka orang itu akan diasingkan, dan dalam pengasingannya akan dibuatkan rumah khusus dilapangan, dan dilarang melakukan interaksi dengan masyarakat lainnya.
Polisi adat -mereka menyebutnya Pecalang– di Bali lebih dihargai dan ditakuti daripada Polisi pemerintah. Pecalang menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, peraturan-peraturan adat istiadat mereka yang mengatur Hal lainnya, Bli Sudung menjelaskan bahwa perekonomian dibali hampir 80 persen dikuasai oleh penduduk lokal, sisa nya investor dari luar bali, sehingga wajar saja jika perekonomian bali dan masyarakatnya terus maju dan berkembang.
Nanti dilanjut yah,,, lagi ada kerjaan….
Katanya sih bali terkenal dengan laut yang ada bule2 nya, ko ga ada foto2 bulenya..?? Heheeedi
Di tunggu yah lanjutanya, dengan futu2 yg ada bulenya hehehee
[…] merupakan tulisan lanjutan dari tulisan tentang traveling saya ke pulau dewata, yang sebelumnya […]